Wednesday, January 2, 2019



Novel “Karena Kerendahan Boedi” Karya Said Daeng Muntu
A. Identitas Buku
1. Judul Buku              : Karena Kerendahan Boedi
2. Penulis                     : Said Daeng Muntu
3. Penerbit                   : Balai Pustaka
4. Tahun Terbit            : 1941
5. Kota Terbit              : Jakarta
B. Sinopsis
Novel ini menceritakan Nuripah, seorang gadis yang bersekolah di Jakarta. Ia baru menginjak tingkat dua di A.M.S Jakarta itu tiba-tiba disuruh pulang oleh orangtuanya di Kampung karena hendak menikahkan Nuripah dengan seorang kepala suku, yaitu Arung Mallawa. Walaupun dalam hatinya menolak karena sebenarnya Nuripah sudah memiliki pacar di Jakarta, yaitu Yunus. Namun, karena hormat pada orang tuanya dia terpaksa pulang dan menikah dengan Arung Mallawa.
Sebaliknya, Yunus pun telah dijodohkan oleh orang tuanya. Yunus hendak dijodohkan dengan gadis Minangkabau. Di Minahasa, Nuripah tidak bahagia menikah dengan Arung, rupanya, Nuripah bergaul erat dengan Mondouw. Dia adalah pemuda modern yang bersekolah di sekolah pertanian Bogor. Nuripah ternyata jatuh hati pada Mondouw, begitupun sebaliknya Mondouw juga mencintai Nuripah, bahkan Mondouw berjanji akan melarikan Nuripah dari cengkeraman Arung, ke Manado mereka disana akan menikah. Untuk melancarkan niatnya itu, Mondouw memutuskan untuk berangkat dulu ke Manado sedangkan Nuripah untuk sementara waktu menunggu dulu di Makassar. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Nuripah menerima kabar juga dari Mondouw yang telah dinantinya. Namun sayang, berita yang ia dapatkan justru berita pahit. Mondouw minta maaf, karena ia telah dipaksa menikah oleh orang tuanya untuk menikah dengan gadis Manado.
Hati Nuripah hancur labur dan tak menentu. Hidup Nuripah di Makassar terlunta-lunta. Dia tidak punya pegangan lagi, suami dan anaknya telah ia tinggalkan karena saran Mondouw waktu lalu. Sudah beberapa bulan rumah kontrakannya tidak ia bayar. Bakareng, si tuan rumah yang kaya itu hendak mengusirnya. Namun entah mengapa ia membatalkannya. Sebab setelah berpapasan muka dengan Nuripah, Bakareng jatuh cinta pada Nuripah. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Nuripah.
Nuripah yang terlantung-lantung dan putus asa itu, betul-betul memanfaatkan Bakareng. Dengan segala bujuk dan rayuan, Nuripah akhirnya dapat memanfaatkan uang Bakareng untuk pergi ke Pulau Jawa, Nuripah hidup dari hotel ke hotel sebagai wanita panggilan. Uang Bakareng sudah ludes diperas oleh Nuripah. Namun, sebagai seorang perempuan yang tadinya merupakan keturunan baik-baik, ia berusaha untuk menghentikan perilaku buruknya itu. Dia hendak kembali ke jalan yang lurus, serta menjadi ibu yang baik. Nuripah begitu rindu pada Bakhtiar, putranya. Walaupun dia sudah berusaha, namun nasibnya tetap begitu sampai akhir khayatnya. Nuripah terus saja di jalan yang tidak benar, dia tetap menjadi wanita panggilan.
Nuripah frustasi sebab ia pernah sampai memelas dan mencium kaki suaminya di Surabaya, agar ia masih bisa diterima sebagai istrinya atau sebagai inang pangasuh anaknya. Namun betapa hancur Nuripah, jangankan sampai bisa kembali menjadi istrinya maupun inang bagi anak kandungnya sendiri. Segala kesalahan yang dulu ia lakukan tidak dimaafkan oleh suaminya. Sungguh kasihan dan perihnya hidup Nuripah.

No comments:

Post a Comment

DEBAT Pengertian Debat : Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan ataupum kelompok dalam men...