Novel
“Azab dan Sengsara” Karya Merari Siregar
A. Identitas
Buku
1. Judul
Buku : Azab dan Sengsara
2. Penulis : Merari Siregar
3. Penebit : Balai Pustaka
4. Tahun
Terbit : 1920
5. Kota
Terbit : Jakarta
B. Sinopsis
Cerita
dalam cerita, itulah kesan pertama saya saat membaca novel ini. Karena
kisah-kisah yang keluar dari mulut Aminu’ddin dan didengar oleh Mariamin.
Penulis menggunakan bahasa Melayu dan juga mengangkat adat istiadat yang
berlaku di daerah tersebut.
Novel
karya Merari Siregar ini mengisahkan kehidupan Mariamin dengan kemiskinannya
yang mencintai kekasihnya, Aminu’ddin putra seorang kepala kampung yang
terkenal di seantero Sipirok. Pada suatu malam, Aminu’ddin berpamitan kepada
Riam (Mariamin) untuk mencari pekerjaan di Medan demi mencari modal menikahinya.
Sedih hati Mariamin mendengar kekasihnya yang akan pergi, namun ia tetap
berusaha menutupi kesedihannya dihadapan ibunya. Dulu ayah Mariamin (Sutan
Baringin) adalah seorang hartawan, tetapi karena suatu perkara akhirnya jatuh
miskin.
Setelah
tigaa bulan merantau Aminu’ddin memberitahukan orang tuanya bahwa ia ingin
memperistri Riam. Naum, karena orangtuanya mempercayai datu (dukun) yang dibawa
orang tua Aminu’ddin bukan Mariamin melainkan gadis lain. Hancur hati
Aminu’ddin, tetapi ia tak bisa menolak karena tidak mau durhaka kepada
orangtuanya. Mariamin menerima kenyataan padih itu dan memaafkan Aminu’ddin.
Riam pun menikah dengan pria bernama Kasibun. Seolah habis jatuh tertimpa
tangga, pria yang dinikahi Mariamin justru kerap menyiksanya. Hingga suatu hari
ia melaporkan perbuatan suaminya itu ke kantor Polisi dan mengakhiri perkawinan
mereka.
No comments:
Post a Comment