Novel
“Bukan Pasar Malam” Karya Pramoedya Ananta Toer
A. Identitas
Buku
1. Judul
Buku : Bukan Pasar Malam
2. Penulis : Pramoedya Ananta Toer
3. Penebit : Lintiara Dipantara
4. Tahun
Terbit : 2015 (cetakan ke-8)
5. Kota
Terbit : Jakarta
B. Sinopsis
Novel
ini mengisahkan seorang pemuda yang memiliki ayah seorang pejuang nasionalis
yang menderita TBC yang menginginkan
anaknya untuk pulang ke Blora (kediaman sang ayah dan keluarga). Selama
perjalanan ke Blora pria tersebut didampingi istrinya yang cantik dan cerewet
(keturunan pasundan).
Sampai
di Blora pria tersebut menemui ayahnya yang tergolek lemas akibat penyakit TBC
nya, tangis haru menyelimuti pertemuan mereka. Pemuda tersebut sedih melihat
ayahnya yang dulu berdiri kokoh, pemimpin perang gerilya yang cerdik, guru yang
hebat, politikus kini menjadi makhluk yang tak berdaya. Sang anak ingin sekali
membawa ayahnya untuk berobat pada dokter spesialis, namun kondisi keuangan
tidak memungkinkan dan saat itulah sang pemuda menjalin hubungan yang baik
dengan ayah dan adik-adiknya setelah sekian lama terpisah.
Suatu
hari sang istri meminta untuk kembali ke Jakarta karena alasan keuangan yang tidak memadai, sang pria mengiyakannya.
Sang pemuda mengutarakan keinginan istrinya untuk kembali ke Jakarta kepada
ayahnya, namun sang ayah memohon untuk tinggal seminggu lagi. Tak terasa waktu
seminggu telah berakhir, namun sang pemuda tidak ingin meninggalkan ayahnya
karena merasa memiliki kewajiban yang penuh terhadap ayahnya.
Kejadian
yang tak diinginkan pun terjadi, ayahnya meninggal dunia setelah dibawa pulang
ke rumah oleh anak-anaknya. Tangis kesedihan membajiri rumah tua itu. Setelah
ditinggal pergi sang pemuda mendapat banyak pembelajaran bahwa kehidupan di
dunia bukan seperti pasar malam yang berduyun-duyun datang dan berduyun-duyun
pulang, melainkan menanti kepergian dengan segala sesuatu yang mereka lakukan.
No comments:
Post a Comment