Wednesday, January 2, 2019



Novel “Sengsara Membawa Nikmat” Karya Tulis Sutan Sati
A. Identitas Buku
1. Judul Buku              : Sengsara Membawa Nikmat
2. Penulis                     : Tulis Sutan Sati
3. Penebit                    : Balai Pustaka
4. Tahun Terbit            : 1928
5. Kota Terbit              : Jakarta
B. Sinopsis
Novel karya Tulis Sutan Sati ini mengisahkan Kacak, seorang pemuda yang selalu bertingkah angkuh dan sombong, karena Mamaknya adalah seorang Kepala Desa. Maka baginya wajar bertingkah demikian. Kacak selalu ingin menang sendiri, dia tidak senang melihat orang lain bahagia melebihi dirinya. Kacak sangat tidak disukai orang-orang kampung karena sifatnya itu.
Berbeda dengan Midun, walaupun dia anak orang miskin, dia sangat disukai orang-orang kampungnya. Sebab, Midun memiliki sifat yang baik, sopan, taat agama, ramah serta pandai silat. Midun tidak sombong seoerti Kacak. Karena Midun begitu banyak disukai orang dikmapungnya, Kacak menjadi iri dan sangat benci pada Midun. Sering sekali Kacak mencari kesempatan untuk mencelakai Midun, namun tidak pernah berhasil. Dia sering mencari gara-gara agar Midun marah padanya, namun Midun tak pernah mau menanggapinya. Midun selalu menghindar jika diajak berkelahi oleh Kacak. Bukan karena Midun takut, tapi karena tidak suka berkelahi saja. Ilmu silat yang dia miliki dari hasil belajarnya dengan Haji Abbas bukan untuk dipergunakan berkelahi atau mencari musuh tapi untuk membela diri dan mencari teman.
Suatu hari istri Kacak terjatuh dalam sungai, dia hampir lenyap terbawa arus. Untung saja waktu itu Midun berada dekat sungai sehingga dengan sigap ia menolong istri Kacak. Istri Kacak selamat berkat pertolongan dari Midun. Bukannya mendapat ucapan terimakasih, Kacak justru balik menuduh Midun hendak memperkosa Istrinya. Air susu dibalas air tuba. Midun menanggapi tantangan Kacak yang mengajaknya berkelahi, Kacak kalah dan semakin marah. Ia pun melaporkan Midun pada Tuanku Laras dengan memfitnah Midun telah berbuat serong padanya, Tuanku Laras percaya dengan tuduhan Kacak itu. Midun pun mendapat hukuman dari Tuanku Laras untuk bekerja di rumah Tuanku Laras tanpa mendapat gaji dan yang mengawasi hukuman Midun yaitu Kacak. Kacak selalu menyiksa Midun setiap harinya, tendangan, pukulan dan cacian tak pernah luput tiap harinya. Namun, Kacak masih merasa teidak nyaman kalau Midun masih berkeliaran secara bebas di kampungnya. Kacak pun berniat untuk melenyapkan Midun dengan menyewa beberapa pembunuh bayaran. Usaha untuk melenyapkan Midun dilaksanakan ketika di kampungnya itu diadakan suatu perlombaan kuda. Orang-orang sewaan Kacak menyerang Midun dengan sebilah pisau. Perkelahian pun tak terelakkan hingga akhirnya datang polisi dan Midun pun ditangkap. Midun dinyatakan bersalah dan wajib mendekam dalam penjara. Selama dalam penjara Midun diperlakukan dengan semena-mena hingga akhirnya ia berhasil mengaralahkan para jagoan penjara. Dan sejak saat itu ia sangat dihormati.
Suatu hari, ketika Midun sedang bertugas menyapu jalan, Midun melihat wanita cantik yang tengah duduk sendirian di bawah pohon. Kalung yang dikenakan wanita cantik itu jatuh dan Midun pun mengembalikannya ke rumah gadis itu. Gadis bernama Halimah itu pun jatuh hati pada kebaikan Midun. Setelah itu, mereka saling bertukar pengalaman hidup. Halimah menceritakan kesedihannya yang harus tinggal bersama Ayah tirinya. Dia sangat ingin pergi dari rumah dan tinggal dengan Ayah kandungnya di Bogor.
Midun mengantarkan Halimah untuk berjumpa dengan Ayah kandungnya di Bogor. Ayah Halimah orang baik dan mengharapkan Midun untuk tinggal bersama mereka. Midun tinggal bersama keluarga Halimah selama dua bulan hanya makan dan minum saja. Merasa tidak enak, Midun pun mencari pekerjaan ke Jakarta. Midun berkenalan dengan saudagar kaya keturunan Arab. Midun pun menerima pinjaman dari Syehk itu untuk membuka usaha, usaha Midun pun semakin besar.
Melihat usaha Midun yang makin besar membuat iri Syehk, ia pun menagih utang Midun dengan jumlah yang berkali-kali lipat dari jumlah awalnya. Midun pun enggan mengembalikan pinjamannya dengan jumlah yang besar itu. Syehk pun menggunakan cara lain yaitu utang Midun dianggap lunas jika Midun bersedia menyerahkan Halimah untuk dia jadikan sebagai istrinya. Karena gagal syehk mengajukan Midun ke meja hijau. Midun dinyatakan bersalah dan masuk penjara lagi.
Di hari ia bebas, Midun berjalan-jalan ke Pasar Baru. sampai di pasar, tiba-tiba Midun melihat suatu keributan. Ada seorang pribumi yang menyerang Sinyo Belanda, Midun pun menyelamatkan Sinyo Belanda itu. Sinyo Belanda sangat berterimakasih pada Midun yang telah menyelamatkan nyawanya.

No comments:

Post a Comment

DEBAT Pengertian Debat : Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan ataupum kelompok dalam men...