Novel “Tenggelamnya Kapal Van Der
Wijck” Karya Hamka
A.
Identitas Buku
1. Judul Buku :
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
2. Penulis : Hamka
3. Penebit : Bulan Bintang
4. Tahun Terbit : 1939
5. Kota Terbit :
Jakarta
B.
Sinopsis
Novel ini melukiskan suatu kisah cinta antara
Zainuddin dan Hayati yang rumit. Hubungan cinta Zainuddin dan Hayati tidak
disetuji oleh Ninik dan Mamaknya Hayati, dengan alasan Zainuddin tidak bersuku
dan berbeda adat dengan mereka. Zainuddin dianggap sebagai anak Mengkasar oleh
orang-orang Minangkabau sekalipun ayah Zainuddin asli orang Minangkabau karena
Ayahnya menikah bukan dengan sesama sukunya. Begitu pula di Mengkasar Zainuddin
dianggap orang padang oleh warga tersebut karena ibunya bersuami ayahnya yang
merupakan orang buangan dari Minangkabau.
Hayati akhirnya menikah dengan Aziz, kakak dari
sahabatnya Khadijah yang tinggal di Padang Panjang atas dasar pilihan Hayati
dan keputusan mamaknya yang sepakat menerima Aziz dan menolak lamaran
Zainuddin. Awal pernikahan Hayati dan Aziz sangat membahagiakan karena Aziz
pandai mengambil hati dan menyenangkan Hayati. Namun tanpa sepengetahuan
Hayati, Aziz adalah pria yang pandai menghambur-hamburkan uang, berjudi,
mabuk-mabukkan, dan main perempuan.
Mendengar pernikahan Hayati dan penolakan lamarannya
yang dikirim melalui surat, Zainuddin jatuh sakit. Sakitnya seperti orang yang
tidak waras yang selalu memanggil naama Hayati disetiap erangannya. Atas
permintaan dokter dan izin dari Aziz, akhirnya Hayati menjenguk Zainuddin.
Dalam sekejap sakitnya langsung sembuh. Setelah sembuh dari sakit, Zainuddin
menjadi penulis yanh terkenal di Jawa. Seiring berjalannya waktu juga Aziz
bangkrut dan kemudian rela menceraikan Hayati demi Zainuddin yang telah banyak
membantunya saat itu dan bunuh diri disebuah hotel. Tetapi Zainuddin menolak
untuk menerima Hayati demi untuk membalas dendamnya terhadap Hayati atas
penghianatan yang dilakukan Hayati.
Hayati kemudian pulang dengan perasaan yang teramat
sedih dengan menaiki Kapal Van Der Wijck. Kapal itu tenggelam dalam perjalanan.
Namun, Hayati dapat terselamatkan, dia meninggal setelah Zainuddin menuntunnya
untuk mengucap syahadat. Zainuddin juga meninggal tidak lama setelah Hayati
dengan penyesalan yang teramat dalam.
No comments:
Post a Comment