Wednesday, August 29, 2018
Resensi Buku Habis Gelap Terbitlah Terang karya Armijn Pane
Judul : Habis Gelap Terbitlah Terang
Penulis : Armijn Pane
Penerbit : Balai Pustaka
Tahun Terbit : 2008
Jumlah Halaman : 266
Sinopsis
Raden Ajeng Kartini atau yang akrab dipanggil RA Kartini lahir di Jepara 21 April 1879. Beliau merupakan putri dari Raden Mas Adipati Sastrodiningrat yang merupakan Bupati Jepara pada saat itu dan beliau juga cucu dari Bupati Demak Tjondroningrat.
Sejak kecil, beliau RA Kartini selalu memperhatikan kenapa perempuan tidak ada yang bersekolah seperti layaknya para pria. Pertanyaan itu selalu menghantuinya, hingga beliau RA Kartini dewasa ia mulai menemukan jawabnnya. Kaum perempuan pada masa itu hanyalah sebagai perhiasan kaum pria dan juga pengurus rumah tangga saja. Beliau menilai kaum wanita penuh kehampaan, kegelapan, ketidakberdayaan dan merasa tidak berguna dimata kaum pria yang bekerja.
Dalam hati RA Kartini tidak bisa menerima keadaan tersebut meskipun beliau datang dari keluarga bangsawan. Keluarga bangsawan tidak ada artinya bagi penderitaan yang dirasakan oleh kaum perempuan. Dimata RA Kartini setiap manusia memiliki derajat yang sama, RA Kartini juga sering turun untuk berbaur dengan masyarakat yang bercita-cita ingin merubah kehidupan yang lebih baik dan meningkatkan derajatnya. Beliau RA Kartini pernah bercita-cita mendirikan sekolah bersama adiknya Kardina atas bantuan dan masukan dari temannya, Mr. Abendanon. Namun, semua impian itu sia-sia karena pada tahun 1902 adiknya dipingit dan hal itu tentunya membuat pilu hati RA Kartini.
Pada saat berbaur dengan masyarakat, RA Kartini selalu mengajak masyarakat khususnya kaum perempuan untuk berjuang dan meraih semua mimpi yang ingin digapai. RA Kartini selalu memberi semangat kepada kaum wanita dengan semboyan “Kita harus membuat sejarah baru, kita mesti menentukan masa depan kita yang sesuai dengan keperluan kita sebagai kaum wanita yang harus mendapat pendidikan yang layak seperti halnya kaum Laki-laki” semboyan ini selalu terucap dari mulut RA Kartini. Beliau bercita-cita ingin mengubah dunia yang mana kaum perempuan sama derajatnya dengan kaum pria. Untuk itu RA Kartini memulai usaha untuk menggapai cita-citanya dengan mengecap pendidikan.
H.B.S adalah sekolah RA Kartini yang sekolah tersebut setara dengan sekolah kolonial belanda. Di sekolah tersebut RA Kartini mengalami kejadia yang bekasnya tidak akan hilang dalam ikatan. Beliau memperhatikan bahwa dia lain dengan gadis eropa dimana gadis eropa memiliki derajat yang sama dengan kaum lali-laki, sedangkan ia gadis jawa yang terpaku pada adat dan hanya bisa menurut pada peraturan yang ada.
RA Kartini adalah seorang anak yang suka belajar dan ia juga sadar bahwa masih banyak lagi pengetahuan yang belum ia ketahui namun dapat dipelajari. RA Kartini memohon kepada bapaknya untuk terus belajar dalam mencari ilmu meskipun harus ke luar negeri. Namun sayang usaha yang beliau lakukan tidak mendapat tanggapan dari bapaknya. Di kampung RA Kartini, wanita yang telah menamatkan sekolah dasarnya wanita itu tidak boleh keluar rumah dan berjumpa dengan masyarakat khususnya kaum pria. Sebab adat mereka anak perempuan harus menunggu pingitan dari seorang pria yang tidak dikenalinya. Itulah alasan mengapa Kartini ingin mengubah sejarah dimana perempuan sebanding dengan derajat kaum pria. Waktu dipingit telah datang, hati kartini sangatlah sepi. Pada mulanya kawan-kawan Kartini yang hendak ke Belanda masih sering mengunjunginya. Namun, lambat laun teman-temannya tiada lagi datang karena sudah terbang ke Belanda. Kartini pun tiada berkawan lagi. Untuk menghilangkan rasa sunyi itu ayahnya mengizinkan Kartini untuk membaca buku-buku bahasa Belanda dan menerima surat kawannya dari Eropa. Saudara laki-lakinya yang bernama Sosrokartono sering mendengar cita-cita Kartini dengan penuh perhatian. Atas sikap saudaranya, Kartini merasa hatinya kembali riang.
Hingga akhirnya kartini berjumpa dengan seorang duda yang sudah memiliki anak, lelaki itu bernama Raden Adipati Joyoningrat bupati rembang yang akhirnya menjadi suaminya. Kartini merasa pernikahannya dengan Raden Adipati Joyoningratdapat membantu menggapai cita-citanya merubah derajat kaum wanita.
UNSUR INSTRINSIK BUKU “Habis Gelap Terbitlah Terang”
A. Tema
Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” karya Armijn Pane menceritakan perjuangan seorang wanita yang ingin mengubah pandangan dunia kepada wanita, supaya para wanita dianggap sederajat dengan pria.
B. Tokoh dan Penokohan
1. RA Kartini : Perempuan gigih, baik, gemar membaca dan padai memberi semangat. Hal itu dibuktikan dengan semboyannya “Kita harus membuat sejarah, kita mesti menentukan masa depan kita tapi yang sesuai dengan keperluan kita sebagai wanita yang harus mendapat pendidikan yang cukup seperti kaum laki-laki” itulah yang selalu ia sampaikan untuk menyemangati wanita lainnya.
2. RM Adipati Sastrodiningrat : Baik, tegas dan penyayang. Dibuktikan dari “Ayahnya mengijinkan Kartini membaca buku bahasa Belanda dan menerima surat dari kawan-kawannya orang Eropa”.
3. Pangeran Ario Tjondronegoro : Baik, suka akan kemajuan. Dibuktikan dari “Beliau merupakan Bupati yang pertama mendidik anak-anaknya dengan pelajaran Barat”.
4. Sosrokartono : Pendengar yang baik. Dibuktikan dari “Saudara laki-lakinya yaitu Sosrokartono selalu mendengarkan cita-cita Kartini dengan rasa penuh perhatian”.
5. Mr.Abendanon : Baik dan suka memberi nasihat kepada Kartini. Dibuktikan dari “Abendanon selalu memberi nasihat kepada Kartini supaya jangan menunggu balasan rekes, supaya terus mendirikan sekolah sendiri”.
C. Latar
Latar tempat berada di sekolah H.B.S yang merupakan sekolah Kartini dengan latar suasana yang cukup sepi, karena seiring perjuangan kartini mengubah dunia banyak hambatan yang memilukan hatinya.
D. Alur
Alur dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” karya Armijn Pane merupakan alur Maju.
E. Sudut Pandang
Sudut pandang dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” karya Armijn Pane adalah sudut pandang orang ketiga.
F. Gaya Bahasa
Buku ini menggunakan bahasa Indonesia.
G. Amanat
Jangan membedakan derajat kaum laki-laki dan perempuan, terutama dalam hal pendidikan. Karena setiap manusia memiliki hak yang sama untuk menuntut ilmu. Bahkan dimata Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan adalah sama.
UNSUR EKSTRINSIK BUKU “Habis Gelap Terbitlah Terang”
A. Kelemahan
Kelemahan dari buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” karya Armijn Pane yaitu kata-katanya yang cukup sulit dipahami secara luas oleh pembaca sebab bahasa yang digunakan cukup kuno.
B. Keunggulan
Keunggulan dari buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” karya Armijn Pane yaitu isi buku yang berupa kisah inspiratif dan semangat juang Kartini memberikan banyak dampak positif.
C. Kesimpulan
Ada banyak hal yang membuat Kartini menjadi perempuan yang menarik perhatian masyarakat Indonesia, antara lain yaitu cita-citanya yang merupakan seluruh impian kaum hawa. Kedua perjalanan dan pejuangannya dalam menggapai cita-citanya menjadi inspirasi positif untuk semua kalangan.
http://library.uny.ac.id
https://www.uny.ac.id/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
DEBAT Pengertian Debat : Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan ataupum kelompok dalam men...
-
Judul : Habis Gelap Terbitlah Terang Penulis : Armijn Pane Penerbit : Balai Pustaka Tahun Terbit : 2008 Jumlah Halaman : 2...
-
Naskah Drama “Jeng Menul” Karya Puthut Buchori A. Identitas Naskah 1. Judul Pementasan : Jeng Menul 2. Sutradara ...
-
Resensi Novel “Lintang Kemukus Dini Hari” Karya Ahmad Tohari A. Identitas Buku 1. Judul Buku : Lintang Kemuku...
Thanks kak.. ini sangat membantu saya
ReplyDeleteThanks kak.. ini sangat membantu saya
ReplyDeleteTerima kasih ya,inui sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas sekolah...☺☺☺
ReplyDelete