Wednesday, January 2, 2019



Novel “Atheis” Karya Achdiat K. Mihardja
A. Identitas Buku
1. Judul Buku              : Atheis
2. Penulis                 : Achdiat K. Mihardja
3. Penerbit                : PT. Balai Pustaka
4. Tahun Terbit            : 1949
5. Kota Terbit             : Jakarta
B. Sinopsis
Novel “Atheis” karya Achdiat K. Mihardja ini mengisahkan Hasan yang hidup ditengah keluarga yang menganut ajaran tarekat. Setelah ia dewasa, Hasan mengamalkan ajaran tarekat seperti kedua orang tuanya. Keterlibatan Hasan dalam tarekat tersebut sebagai tindakan kekecewaannya karena harus kehilangan kekasihnya, yaitu Rukmini.
Suatu hari Hasan bertemu dengan Rusli, teman kecilnya, di Kantor Jawatan Air. Rusli memperkenalkan Hasan pada seorang wanita yang bersamaya, yaitu Kartini. Hasan seolah melihat sosok Rukmini pada Kartini, ia pun jatuh cinta pada mantan isteri rentenir tua keturunan Arab itu.
Kehidupan Rusli dan Kartini yang sangat bebas membuat Hasan bertekad menyadarkan mereka. Namun, Rusli yang berpikir rasional dan tahu banyak mengenai materialisme justru membuat tekad Hasan menjadi porak-poranda. Niat awal Hasan yang ingin menasehati Rusli dan Kartini malah membuat Hasan yang banyak di khotbahi Rusli. Pertemuan dengan anwar dan Bung Parta yang memiliki pemikiran bahwa Tuhan adalah mereka sendiri semakin melemahkan sendi-sendi keimanan Hasan.
Suatu ketika Hasan pulang ke kampungnya bersama Anwar. Ayahnya yang melihat perbedaan pada diri Hasan menasehati Hasan yang malah ditentangnya dengan pemikiran yang diajarkan teman-temannya. Penentangan kian menjadi saat Hasan bertekad menikahi Kartini, orang tua Hasan tidak merestui rencananya itu karena orang tua Hasan berniat menikahkan Hasan dengan suadara angkatnya yaitu Fatimah. Namun, Hasan tetap nekad menikahi Kartini.
Pernikahan Hasan dan Kartini tidak membuahkan kebahagiaan seperti yang mereka dambakan. Kartini meneruskan kebiasaan hidup bebasnya, ia pergi kemanapun tanpa sepengetahuan suaminya dan dengan siapa saja.  Suatu malam, Hasan menunggu kepulangan istrinya. Kartini pulang bersama Anwar, mendapati hal itu kecemburuan merasuk ke dalam jiwa Hasan. Hasan pun memukuli istrinya hingga Kartini pergi dari rumah. Di jalan Kartini bertemu dengan Anwar, Anwar pun mengajaknya untuk beristirahat di Hotel, karena Anwar berusaha memperkosanya Kartini pun melarikan diri.
Hasan menyesali perbuatannya selama ini, ia pun mengutuk teman-temannya yang membawanya menjadi seorang yang Atheis. Hasan pun berusaha kembali ke jalan hidup semula dengan berpegangan pada ajaran-ajaran agama. Mendengar Ayahnya yang sakit parah, Hasan pulang untuk menjenguknya. Ayah Hasan masih sempat mengusir Hasan yang menungguinya, setelah Hasan keluar dari kamar Ayahnya meninggal dengan tenang.  Ketika pulang ke Bandung, Hasan terus tengiang akan perkataan Ayahnya yang menasehati, mengutuk, memarahi, dan mengusirnya karena dirinya yang menyimpang dari ajaran agama. Penyakit TBCnya kambuh dan merasa sudah tidak kuat lagi melakukan perjalanan, Hasan pun berniat untuk menginap di Hotel. Sampai di tempat penginapan terdekat, Hasan mendapati daftar tamu yang menginap di Hotel tersebut bernama Anwar dan Kartini. Hasan semakin yakin kalau Anwar dan Kartini telah berbuat serong padanya. Memuncak kemarahan Hasan, ia pun keluar pada malam itu untuk membalaskan dendamnya pada Anwar. Tanpa memikirkan sirine tanda bahaya yang terus berbunyi, Hasan gelap mata ia terus berlari menerobos gulita. Tiba-tiba “tar...tar...”. Hasan jatuh tersungkur, paha kirinya tertembus peluru, Hasan berguling-guling di tengah aspal sambil terus berderu “Allahu Akbar...” hingga akhirnya Hasan menghembuskan nafas terakhirnya.

No comments:

Post a Comment

DEBAT Pengertian Debat : Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan ataupum kelompok dalam men...