Novel
“Hurt (Cinta itu Datang untuk Pergi)” Karya Heri Putra
A.
Identitas Buku
1. Judul Buku : Hurt (Cinta itu Datang untuk
Pergi)
2. Penulis : Heri Putra
3. Penerbit : Wahyumedia
4. Tahun Terbit : 2013
5. Kota Terbit : Jakarta
Putra, Heri. 2013. Hurt (Cinta itu Datang untuk Pergi). Jakarta:
Wahyumedia.
B.
Sinopsis
Novel
ini menceritakan kisah cinta remaja yang sangat rumit. Seorang gadis cantik
bernama Nabila, dia memiliki dua sahabat yaitu Nico dan Laura. Nabila menyukai
seorang pria bernama Malik, sementara sahabatnya Nico diam-diam mencintai
Nabila. Dan satu lagi sahabatnya, Laura, dia ternyata menyukai Nico. Bagi
Nabila, Nico hanya dianggapnya sebagai seorang sahabat walau kadang rasa suka
terhadapnya muncul. Namun, Nabila mencoba membuang jauh-jauh perasaan itu.
Karena Nico selalu memperlakukan perempuan dengan manis dan terkadang perempuan
salah mengartikan perhatiannya itu.
Cinta
Nabila terhadap Malik ternyata tidak bertepuk sebelah tangan, Malik menyatakan
cintanya pada Nabila. Hal itu tentunya membuat Nico cemburu. Karena Nico tidak
ingin Nabila berada pada cinta Malik, pada hari yang sama saat Malik menyatakan
cintanya pada Nabila, Nico mengirimkan surat cinta di depan rumah Nabila yang
isinya mengajak Nabila jalan untuk menyatakan cintanya. Namun, semua itu
terlambat. Laura memberitahukan Nico bahwa Nabila dan Malik sudah jadian.
Hancur hati Nico, dan saat hujan mengguyur lebat Nico mengayuh sepedanya menuju
rumah Nabila untuk mengambil surat itu. Nico pergi ke rumah Laura untuk
menceritakan kepedihan yang ia rasakan. Pada saat itu juga Laura merasakan
sakit, Laura memberanikan diri untuk jujur kepada Nico bahwa ia mencintainya.
Laura
menceritakan tentang keadaan Malik pada Nico bahwa Malik mengidap HIV. Hati
Nico pun terbakar dan berpikir bahwa Malik bukan pria yang baik. Nico
menghampiri Malik di kelasnya dan langsung memukul Malik dengan terus berkata
untuk menjauhi Nabila. Nabila datang untuk memisahkan mereka dan marah terhadap
perlakuan Nico. Nico memberitahukan bahwa Malik mengidap HIV, Nabila sangat
kecewa mendengar hal itu lalu pergi.
Hubungan
Nabila dan Malik menjadi renggang, bahkan Nabila enggan bertemu dengan Malik.
Namun, Nabila juga merasa kasihan pada Malik yang telah menunggunya, akhirnya
Nabila pun menemui Malik. Nabila tersadar bahwa Malik selama ini sangat
mencintainya, Malik bersandar di bahu Nabila dan ia pun pergi untuk
selama-lamanya karena penyakit yang menyerang tubuhnya.
Di
sisi lain, Nico juga pergi ke Amerika dan entah kapan dia akan kembali. Kini
Nabila harus jauh dari raga kedua pria yang mencintainya, tetapi tidak untuk
cintanya.