Tuesday, December 4, 2018



Resensi Novel “Sekali Peristiwa di Banten Selatan” Karya Pramoedya Ananta Toer
A.    Idenstitas Buku
1.      Judul Buku            : Sekali Peristiwa di Banten Selatan
2.      Penulis               : Pramoedya Ananta Toer
3.      Penerbit              : Lentera Dipantara
4.      Tahun Terbit          : 2004
5.      Kota Terbit           : Jakarta
B.     Sinopsis
Novel ini mengisahkan kisah perjuangan rakyat yang bermula dari keluarga Ranta dan Istrinya yang bernama Ireng. Dalam cerita dikisahkan bahwa dahulu salah satu anak Ranta dan Ireng jatuh sakit, untuk berobat mereka meminjam sejumlah uang kepada Juragan Musa. Namun, Juragan Musa yang biadab itu justru memanfaatkan hutang untuk merampas seluruh harta keluarga Ranta. Anak Ranta meninggal, sawahnya terjual dan seluruh harta yang dimilikinya dijual untuk membayar hutang kepada Juragan Musa. Itu semua tidaklah cukup, Juragan Musa menjadikan Ranta sebagai budak yang pada suatu hari dipaksa Ranta untuk mencuri bibit karet onderneming. Ireng tak kuasa melepas suaminya pergi mencuri, tetapi satu tekad dihati Ranta bahwa semua susah ini suatu saat nanti akan berubah menjadi baik dan bahagia. Ranta mencuri bibit karet dan memberikannya kepada Juragan Musa, namun saat Ranta meminta upah justru Juragan Musa mengatakan bahwa Ranta mencuri di kebunnya, kemudian memberi upah pukulan rotan, merampas pikulan dan goloknya. Pada saat Ranta pulang ke rumahnya ada dua lelaki yang tengah menumpang untuk beristirahat dan ternyata salah seoarang lelaki itu juga pernah diperlakukan seperti itu oleh Juragan Musa. Mereka pun bersatu dan menyampaikan kepada Komandan mengenai apa yang dilakukan Juragan Musa kepada mereka dan keterlibatan Juragan Musa dengan DI (Darul Islam).
Istri Juragan Musa tidak tahu mengenai keterlibatan suaminya dengan DI dan kebiadaban suaminya. Sangat terkejut dan kecewa ketika mengetahui bahwa suaminya terlibat dengan DI karena dahulu keuarganya dibunuh oleh DI dan kekayaan yang dimiliki Juragan Musa bukanlah warisan, tetapi hasil rampasan. Juragan musa ditangkap Komandan dan sejak saat itu Ranta diangkat menjadi Lurah. Semua rakyat bersatu untuk melawan kekejaman DI dengan segala yang mereka punya walaupun mereka tak memiliki senjata. Mereka bersatu melawan DI dengan membuat jebakan diseluruh jalan yang sekiranya akan dilewati DI. DI berhasil mereka taklukan dan dengan hal itu mereka yakin bahwa dengan bersama bersatu dalam satu pikiran semua dapat mereka lakukan. Para rakyat dan dibantu prajurit bersama-sama membuat waduk dan sekolah demi kesejahteraan bersama.
C.     Kesan
Novel ini memberi kesan yang indah bahwa ketika rakyat bersatu segalanya dapat ditaklukan, segala sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin. Melakukannya bersama demi kesejahteraan bersama, semangat pantang menyerah demi menggapai tujuan bersama.

No comments:

Post a Comment

DEBAT Pengertian Debat : Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan ataupum kelompok dalam men...