Tuesday, December 4, 2018

Resensi Novel “Cintaku di Kampus Biru” Karya Ashadi Siregar
A.    Identitas Buku
1.      Judul Buku            : Cintaku di Kampus Biru
2.      Penulis                   : Ashadi Siregar
3.      Penebit                  : Gagas Media
4.      Tahun Terbit          : 2004
B.     Sinopsis
Novel karya Ashadi Siregar ini merupakan tonggak klasik novel pop Indonesia. Novel ini mengisahkan Anton seorang yang periang, tampan, aktif, kocak, dan pandai. Anton dihadapkan pada beberapa masalah, yaitu jangka waktu studinya yang sudah mepet, Marini yang ingin segera dinikahi, belum lulus vak Bu Yusnita, dan urusan organisasi intrakampus.
Anton mencoba menyelesaikan masalahnya satu per satu, mengingat kedua orang tua hanya mampu membiayai kuliah sampai lima tahun. Anton mencoba membicarakan baik-baik masalahnya dengan Bu Yusnita, namun dosen tersebut tetap kekeh dengan keputusannya. Masalah dengan Bu Yusnita dapat diselesaikan ketika diadakan RISET di Dataran Tinggi Dieng, dengan segala bujuk rayu, kebaikan, dan perhatian Anton akhirnya Bu Yusnita dapat diluluhkannya. Anton pernah jatuh cinta kepada Bu Yusnita, namun cintanya kandas karena harus merelakan Bu Yusnita menikah dengan Pak Gunawan.
Anton yang merasa tertekan dengan sikap kekasihnya Marini pun akhirnya memutuskan hubungan dengan Marini dan beralih pada Erika. Erika pun jatuh hati kepadanya. Pada awal hubungan mereka mendapat ketidaksetujuan dari Ibu Erika. Namun, pada akhirnya hubungan antara Anton dan Erika tetap berlanjut.



Resensi Cerita Pendek “Rindu Ladang Padang Ilalang” Karya M. Fudoli Zaini
A.    Identitas Buku
1.      Judul Buku            : Rindu Ladang Padang Ilalang
2.      Penulis                   : M. Fudoli Zaini
3.      Penebit                  : Yayasan Bentang Budaya
4.      Tahun Terbit          : 2002
5.      Kota Terbit            : Yogyakarta
B.     Sinopsis
Buku ini terdiri dari 12 judul cerita pendek (cerpen) dan kisah rindu ladang padang ilalang menceritakan seoarang lelaki bernama Rama yang merantau ke Kota. Suatu hari ia kembali ke desanya, betapa terkejutnya ia menyaksikan tingkah anak desa di era millenial ini. Dahulu saat ia masih anak-anak hanya mainan tradisional seperti ketapel yang selalu ia kalungkan di lehernya dan ia bawa kemana-mana. Namun, berbeda dengan anak zaman sekarang yang kesehariannya bermain gadget, mobil remote control, mainan tembakan laser dan sebagainya.
Hingga suatu saat ia mengajak anak-anak di desa itu ke sebuah bukit dan betapa terkejutnya mereka saat sampai di atas bukit mereka melihat orok (bayi) yang masih polos tergeletak dalam keadaan tak bernyawa dan sudah digerumuti lalat. Mereka pun berlarian ke rumah untuk menyampaikan apa yang mereka lihat pada pak Lurah.



Resensi Novel “Lintang Kemukus Dini Hari” Karya Ahmad Tohari
A.    Identitas Buku
1.      Judul Buku            : Lintang Kemukus Dini Hari
2.      Penulis                   : Ahmad Tohari
3.      Penebit                  : PT. Gramedia Pustaka Utama
4.      Tahun Terbit          : 1985
5.      Kota Terbit            : Jakarta
B.     Sinopsis
Novel “Lintang Kemukus Dini Hari” karya Ahmad Tohari merupakan buku kedua dari trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Dalam novel ini Dukuh Patuk masih tetap dengan kemiskinan dan kebodohannya. Namun, ada yang berbeda dengan novel sebelumnya, yaitu dalam novel ini menceritakan Srintil yang enggan untuk meronggeng karena cintanya yang ditinggalkan Rasus. Srintil dicampakkan Rasus dan merasa diinjak-injak harga dirinya. Bahkan sampai suatu saat ada seorang konglomerat bernama Marsusi yang mengiming-ngiminginya dengan kalung emas seberat 100 gram, ia tetap mogok meronggeng. Marsusi merasa terhina dan kemudian membalas penghinaan dengan membuat Srintil gagal pentas ketika ia menari di Dawuan dalam rangka peringatan hari merdeka. Sejak saat itu Srintil enggan menari lagi.
Berhenti pentas Srintil berpindah profesi menjadi gowok, yaitu perempuan yang mengajari perjaka sebelum menikah agar tidak memalukan di malam pertamanya. Tetapi, kemudian keronggengan Srintil kemudian membuat malapetaka karena pentas ronggengnya dijadikan kedok politik oleh Pak Bakar yang menanggapnya. Ketika dini hari lelangit berhias lintang kemukus, Dukuh Paruk kebakaran dengan kepulan asap yang menghanguskan rumah-rumah penduduk. Hal ini karena keronggengan Srintil menjadi bencana besar akibat politik. Pak Bakar benar-benar membakar Dukuh Paruk.
C.    Kesan
Penulis begitu detail dalam menggambarkan keadaan yang terjadi dalam novel sehingga seolah-olah pembaca merasakan apa yang digambarkan penulis. Pesan moral novel ini berkaitan dengan latar belakang pendidikan penulis, yaitu di Pesantren. Penulis menjabarkan bagaimana dipujanya seorang pelacur. Secara tidak langsung penulis menjelaskan yang pantas dipuja hanyalah Tuhan.




Resensi Kumpulan Cerpen “Pulau Cinta di Peta Buta” Karya Raudal Tanjung Banua
A.    Identitas Buku
1.      Judul Buku            : Pulau Cinta di Peta Buta
2.      Penulis                   : Raudal Tanjung Banua
3.      Penerbit                 : Jendela
4.      Tahun Terbit          : 2003
5.      Kota Terbit            : Yogyakarta

B.     Sinopsis
Buku ini mengisahkan seoarang anak bernama Liana yang merupakan siswa baru di sekolahnya yang berada di Pulau Irian atau Papua. Saat itu ibu gurunya (Bu Rahima) seoarang guru IPS meminta siswanya untuk menggambar pulau Irian, tetapi tidak ada seoarang pun yang telah selesai kecuali Liana. Bu Rahima sangat bangga melihat gambar Liana dan emmamerkan ke seluruh siswa dikelas tersebut. Ternyata hal itu justru membuat iri teman-teman lainnya dan ketika bu Rahima pergi keluar kelas untuk mengambil kapur, berandalan kelas itu mengambil gambar Liana dan menyobeknya menjadi dua. Sangat teriris hati Liana menyaksikan pemandangan itu.
Di sisi lain, desanya yang sedang kacau balau memaksa Liana harus berpisah dengan keluarganya dan tinggal bersama Om Pomo dan keluarganya, karena ayah Liana merupakan kepala kampung dan harus mengungsi bersama warganya.
Di kelas Liana mendapat PR untuk menggambar salah satu pulau yang ada di Indonesia dan Liana menggambar pulau Halamahera dimana ia dan keluarganya pernah tinggal dan harus berpisah. Liana menghiasi pulau yang ia gambar dengan sepotong hati besar di tengah-tengah gambarnya. “Sebuah Pulau cinta, walau buta, walau tanpa skala,” ujar Liana.

DEBAT Pengertian Debat : Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan ataupum kelompok dalam men...